Polisi mengungkap adanya produksi uang palsu di lingkungan UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan bahwa kasus ini terungkap setelah pihaknya menemukan uang palsu tersebut senilai Rp500 ribu pada awal Desember ini.
Pihak kepolisian langsung menyita total 98 item barang bukti termasuk mesin pencetak uang palsu yang berasal dari China dan dibeli di Surabaya. Puluhan barang bukti lainnya juga bernilai ratusan triliun rupiah.
Dalam penyelidikan, juga diketahui bahwa tersangka tidak hanya mencetak mata uang rupiah, tetapi juga uang palsu asing.
"Kami menemukan 4.554 lembar pecahan Rp 100 ribu emisi 2016, satu lembar mata uang Korea, dan 11 lembar mata uang Vietnam," lanjut Yudhiawan.
Total ada 17 tersangka (3 masih buron) kasus produksi dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Salah satunya melibatkan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang sekarang sudah dipecat. Kasus ini juga melibatkan dua oknum ASN Pemprov Sulbar dan dua oknum karyawan bank BUMN.
Sumber: CNN, Kompas, Detik Sulsel, Tribun News
MASUK PTN
